Setiap orang (pun saya) rasanya ingin memberikan manfaat bagi sekitarnya. Ada banyak cara yang ditempuh, salah satunya dengan menulis didalam sebuah media online, dalam hal ini blog.
Buku Digital yang sedang ada ditangan pembaca adalah secuplik “Denah Rumah” yang bisa dijadikan sebagai pegangan ketika ingin “bertamu” atau sekedar mampir untuk membaca.
Selayaknya sebuah bangunan yang mengalami renovasi, eBook ini-pun akan saya coba perbaharui secara berkala seiring bertambahnya materi yang dbahas didalamnya.
Silahkan download versi terbaru untuk mendapatkan isi yang lebih padat. Semoga apa yang saya hadirkan bisa diambil manfaatnya. Selamat membacam dan sampai jumpa dihalaman terakhir…
Jakarta, 6 Februari 2020
ludywebid
Revisi Buku
Halaman ini berisi revisi terbit buku, jika tidak ada halangan akan saya coba update perbulan. Jika ada perbedaan isi dan materi, maka yang diambil adalah versi terbit terbaru, sedangkan versi yanglama bisa ditinggalkan.
6 Februari 2020
Dimulainya menulis perdana berisi kerangka penulisan dan bebrapa point penting yang menjadi pembahasan.Disclosure
Semua konten (tutorial) yang saya upload di https://ludy.web.id sebagian besar berdasar pengalaman pribadi kecuali dinyatakan lain. Meskipun begitu, saya juga tidak menjamin bisa diaplikasikan padahardware yang berbeda.
Silahkan ambil sesuai porsinya. Dengan kata lain, saya secara tegas tidak bertanggung jawab apabila ada kerusakan yang terjadi akibat mempraktikkan tutorial yang saya tulis di https://ludy.web.id.
Semuanya mutlak menjadi tanggung jawab pembaca.
Donasi
Jika pembaca merasakan manfaat dari konten yang saya terbitkan pada Personal Blog dan ingin berkontribusi secara materi, silahkan berdonasi sesuai kemampuan melalui rekening digital OVO dibawah;donasi |
Seberapapun donasi yang diberikan akan sangat bermanfaat bagi saya pribadi untuk tetap bisa menghadirkan tutorial lainnya. Semoga donasi yang pembaca berikan dibalas berlipat ganda oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kenapa Pindahan Rumah…???
Ada beberapa alasan kenapa akhirnya saya memilih untuk Migrasi dari Selfhosted ke Platform Gratisan.Besar Pasak Dari Pada Tiang
Alasan pertama sebenarnya terbilang klasik, apalagi kalo bukan do-it (duit). Setelah beberapa tahun mencoba nge-blog menggunakan Selfhosted, mulai dari Shared Hosting sampai Cloud Hosting, semua-nya butuh budget yang cukup menguras kantong.Sebagai contoh, untuk postingan yang sudah mencapai ratusan, saya perlu Sewa Hosting yang biasa saya pakai harganya kisaran 500k – 1.000k pertahun. Sudah include domain tentunya. Belum lagi kalo trafiknya sudah ribuan pengunjung perhari, mau gak mau harus upgrade ke paket yang lebih tinggi atau bahkan pindah ke VPS supaya lebih nyaman.
Namun itu semua seharusnya bisa tertutupi andaikata blog nya sudah menghasilkan uang. Nah, masalahnya hal itu tidak berjalan lancar.
Boro-boro buat balik modal, penghasilan dari Adsense aja paling besar mentok di angka 20k perbulan. Sedangkan untuk minimal pay out harus diangka 1.300k, alhasil Adsense-nya saya copot haha…
Lagipula untuk blog dengan ukuran cuma cuap-cuap gak jelas, rasanya terlalu “sayang” uang segitu untuk dipakai sewa hosting.
Mending dialihkan untuk keperluan yang lain.
Website Sering Error Karena Kesalahan Sendiri
Ini sih udah jadi masalah pribadi. Berhubung suka keasyikan ngulik nyari setelah yang pas untuk website, malah hasilnya berantakan dan gak karuan. Yang ada malah lupa konsen membuat postingan, malah teralihkan ke ngotak-ngatik dapur website.Kenapa Memilih Blogspot…???
Mungkin ada yang bertanya kenapa saya memutuskan untuk memindahkan semua konten yang sempat saya tulis ke Platform Blogspot.Blog Sebagai Rumah Didunia Maya
Sesuai dengan jargon/slogan yang saya gunakan, yaitu Personal Blog Yang Menjadi Rumah Didunia Maya. Tujuan awal saya membangun blog adalah memang sebagai “tempat tinggal kedua”. Artinya akan sangat banyak hal yang ada didalamnya, namanya juga rumah. Kalo bahasa kerennya sih blog saya ini terbilang gado-gado, gak ada niche khusus.Lagipula dengan dikenal sebagai seorang Blogger doank (bukan Blogger GNU/Linux, bukan Travel Blogger, apalagi Beauty Blogger, jiaaahhhh… Dan bukan Blogger khusus lainnya) pun saya sudah merasa lebih dari cukup.Jika dianalogikan dengan profesi sejenis, secara spesifik mungkin saya bukan seorang penulis cerpen tapi saya tetaplah seorang penulis.
Bingung kan penjelasannya…???
Mari kita abaikan…
Relatif Masuk Diakal Dalam Hal Pengeluaran Tahunan
Nah, ini nih yang paling saya suka nge-blog gi Blogspot. Apalagi kalo bukan sisi ekonomis-nya. Maklum lah sampai saat tulisan ini dibuat, saya belum menemukan formula yang tepat untuk bisa mendapatkan uang dari blog.Dengan menggunakan Blogspot, saya cukup membayar biaya “beli domain” web.id saja yang harganya sebesar 50.000 rupiah (plus pajak 10%) selama 12 bulan. Artinya saya hanya cukup mengeluarkan 55.000 setiap tahun.Sedangkan untuk hosting, om Google sudah berbaik hati menyediakannya tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun.
Rasanya disini saya sudah mengamalkan sebuah prinsip ekonomi yang berbunyi modal sekecil-kecilnya dan keuntungan sebesar-besarnya.
Oke, anggap saja ini lebih mengarah ke sifat irit bukannya pelit.
Kesulitan Selama Pindahan…???
Nah, ini nih hal yang paling membuat saya malas ketika berpindah dari satu platform ke platform lainnya. Apalagi dalam hal ini migrasitotal.
Melakukan Hal Yang Sama Berulang Kali Itu Menjemukkan
Setuju kan sama kalimat diatas…??? Lagi-lagi saya harus menulis ulang semua postingan yang jumlahnya kayak palisan biskuit (ratusan). Dan itu dilakukan secara manual.Belum lagi dengan resize & kompres gambar supaya lebih nyaman dibaca.
Tapi ada hal baiknya juga dengan saya menulis ulang semua materi, saya jadi lebih bisa melatih kecepatan mengetik 10 jari, memperbaiki typo, bahkan menggabungkan beberapa postingan menjadi sebuah artikel yang lebih padat berisi.Ternyata benar apa kata orang bijak diluaran sana, selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa… Sedaaappp...
Re-Direct Halaman (Permalink) Manual 1/1
Kesulitan lainnya saat migrasi dari WordPress ke Blogspot adalah malasnya untuk mengarahkan permalink (alamat postingan) satu-persatu, dan tentu saja secara manual.Ini sih paling malesin pake banget.
Masalahnya susunan permalink di Blogspot gak seindah dan sependek WordPress.
Contohnya nih, untuk sebuah postingan yang berjudul Ubuntu, akan seperti ini.
- URL WordPress : https://ludy.web.id/ubuntu
- URL Blogspot : https://ludy.web.id/2020/02/ubuntu.html
Katanya sih struktur permalink juga merupakan salah satu yang memperngaruhi SEO sebuah blog.
Tapi apapun itu, harus tetap dijalani. Namanya juga gratisan.
Beberapa Tutorial Yang Sempat Saya Tulis
Berikut adalah beberapa tutorial yang sempat saya tulis (meskipun belum sepenuhnya berurutan) dan berhasil dipindahkan ke https://ludy.web.id.Silahkan ikuti tautan dibawah untuk menuju ke halaman yang dimaksud.
Tutorial Belajar BlankOn Dari Dasar Untuk Pemula
BlankOn adalah salah satu Sistem Operasi Komputer yang dibuat oleh Indonesia. Ada banyak sekali keunggulan BlankOn dibanding Sistem Operasi Komputer lainnya.Menurut saya pribadi, BlankOn sangat cocok digunakan bagi siapa saja yang baru bermigrasi dari Sistem Operasi Windows & MacOS ke GNU/Linux.Untuk membacanya, silahkan klik link ini.
Tutorial Belajar Ubuntu Dari Dasar Untuk Pemula
Berbicara tentang Ubuntu, pasti akan memakan banyak halaman. Pasalnya Distro inilah yang menjadi pengantar saya pribadi dalam memasuki GNU/Linux.Ubuntu juga yang telah banyak berjasa mengenalkan saya akan makna kemanusiaan untuk sesama. Sesuai dengan filosofi yang dianut Ubuntu.Bagi yang tertarik untuk melihat beberapa tulisan saya mengenai Distro GNU/Linux Sejuta Umat (Ubuntu), silahkan langsung menuju link ini.
Tutorial Belajar Linux Mint Dari Dasar Untuk Pemula
Linux Mint sering disebut dan direkomendasikan sebagai Distro GNU/Linux yang dirasa paling cocok untuk pemula. Katanya sih gitu, tapi kalo buat saya pribadi ya gak juga tuh. Masih banyak Distro GNU/Linux lainnya yang lebih cocok untuk pemula.Memilih Distro GNU/Linux itu mirip-mirip kayak nyari pendamping hidup. Semua punya kriteria masing-masing. Gak mesti apa yang menurut Dia bagus, bakal bagus juga menurut kita. Semuanya relatif.Nah, berhubung Tutorial Linux Mint cukup banyak peminatnya, saya jadi ikutan latah buat nulis mengenai Linux Mint. Kalo tertarik, silahkan intip beberapa tulisan saya mengenai Distro GNU/Linux yang selalu menggunakan nama wanita ini disini.
Tutorial Belajar Linux Lite Dari Dasar Untuk Pemula
Kalo diatas ada Linux Mint, sekarang ada Distro GNU/Linux Turunan Ubuntu yang bernama Linux Lite. Nah, Distro GNU/Linux ini juga sempat menemani saya untuk jangka waktu yang cukup lama.Salah satu hal yang paling menarik dari Linux Lite adalah sudah adanya manual (dokumentasi) berbertuk website yang bisa diakses secara offline.Keliatan banget niatnya bikin Distro Turunan Ubuntu. Buat yang tertarik, silahkan meluncur ke halaman ini.
Tutorial Belajar Deepin OS Dari Dasar Untuk Pemula
Lagi-lagi negeri Tirai Bambu (Cina) berhasil membuat sebuah terobosan diranah Sistem Operasi Komputer. Pasalnya mereka membuat sebuah Distro GNU/Linux yang sangat anti mainstream dan cantiknya kebangetan bernama Deepin OS.Distro GNU/Linux ini digadang-gadang manjadi pesaing kuat dari MacOS. Tak heran sudah cukup banyak yang beralih ke Deepin OS untuk sekedar menikmati kecantikan lingkungan desktopnya.
Awalnya Deepin OS menginduk ke Distro Sejuta Umat (Ubuntu) namun dipertengahan mereka berhasil lepas dari bayang-bayang Ubuntu dan membuat repository sendiri.Penasaran dengan Deepin OS dan sedang mencari artikelnya, silahkan menuju link ini untuk mengetahuinya.
Tutorial Belajar ChaletOS Dari Dasar Untuk Pemula
Jika ada yang bertanya, Distro GNU/Linux apa yang paling mirip dengan Microsoft Windows, maka saya akan menjawab ChaletOS.Berbekal XFCE4 sebagai desktopnya juga beragam sentuhan dari sang developer-nya, ChaletOS berhasil membuat para pengguna mengira bahwa ini adalah Windows 7.Distro ini juga yang sempat menemani saya ditahun 2014-an.
Tertarik untuk mencicipi GNU/Linux rasa Windows 7? Silahkan klik link ini. Bonus eBook Tutorial Belajar ChaletOS Dari Dasar Untuk Pemula Gratis.
Tutorial Selanjutnya
Karena sudah cukup banyak artikel mengenai GNU/Linux dan ingin mencoba membuat dokumentasi pribadi selama Belajar Pemrograman, jadi akan ada beberapa materi yang membahas Dunia Web Programming.Berikut adalah beberapa bocoran-nya;
Tutorial Belajar HTML Dari Dasar Untuk Pemula
Bagi siapapun yang ingin masuk ke Dunia Pemrograman Website, rasanya HTML menjadi sebuah “Bahasa Wajib” yang harus dipelajari. Untuk itu, saya akan mencoba menulis beberapa materi mengei HTML yang rencanaya akan dimuat pada halaman ini.Tutorial Belajar CSS Dari Dasar Untuk Pemula
Setelah memahami HTML, rasanya kurang afdol jika tidak beralih ke CSS. Jika HTML adalah pondasi, maka CSS bertugas untuk tata letak sebuah bangunan dalam hal ini website. Untuk itu saya akan menulis beberapa materi yang membahas CSS melalui link ini.Selanjutnya Kemana…???
Berhubung cukup banyak yang mengirim pesan pribadi melalui sosial media (facebook, instagram, twitter), whatsapp, email dan media lain yang tidak bisa saya balas satu-persatu.Rasanya perlu saya tekankan sekali lagi, bahwa saya lebih suka berdiskusi melalui Personal Blog dan YouTube saja. Dengan kata lain, saya hanya menanggapi pertanyaan melalui dua media saja, tepatnya disetiap kolom komentar postingan Personal Blog dan YouTube saja.Mohon pengertian dan maaf sebesar-besarnya jika ada beberapa pertanyaan diluar Personal Blog dan YouTube yang belum sempat saya balas.
Terima kasih telah membaca artikel sederhana ini, semoga tetap bisa diambil manfaatnya…
Akhir kata, saya ucapkan… Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...
Belum ada tanggapan untuk "Sedikit Cerita Dibalik Pindahan Rumah Didunia Maya"
Posting Komentar
Semua komentar yang masuk saya moderasi, hal ini untuk menghindari spam dan informasi yang tidak berkaitan dengan topik pembahasan.
Silahkan berkomentar dengan bijak.